China-India bersengketa gara-gara perbatasan di kaki Himalaya. Insiden terbaru terjadi pada 2020. Kala itu, terjadi pertempuran antar-pasukan kedua negara yang menyebabkan 20 tentara India dan 4 prajurit China tewas.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
NEW DELHI, SABTU — China dan India terus menarik pasukan dari perbatasan yang masih disengketakan di kaki Himalaya. Penarikan terbaru dilakukan di sekitar Air Panas Gogra dan ditargetkan selesai pada Senin (12/9/2022).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan, penarikan itu merupakan tindak lanjut pertemuan para komandan kedua negara pada Juli lalu. ”Para pihak setuju untuk terus menyelesaikan masalah, memulihkan keamanan dan ketenangan di perbatasan China-India,” ujarnya sebagaimana dikutip Hindustan Times dan India Express.
Penarikan dimulai pada Kamis (8/9/2022). Sebelum penarikan, hingga 50.000 tentara ditempatkan di sekitar air panas itu. Beijing-New Delhi sepakat tidak menambah pasukan di sekitar perbatasan yang masih disengketakan.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, ada banyak perundingan yang berujung pada penarikan itu. ”Para pihak telah berunding secara terbuka dan bertukar pandangan secara intensif. Para pihak setuju untuk menyelesaikan persoalan di perbatasan,” ujarnya.
Selama puluhan tahun, Beijing-New Delhi bersengketa gara-gara perbatasan di kaki Himalaya. Insiden terbaru terjadi pada 2020. Kala itu, terjadi pertempuran di antara pasukan kedua negara. Akibatnya, 20 tentara India dan empat prajurit China tewas.
Para panglima kedua negara segera berunding untuk mencegah pertempuran itu berubah menjadi perang yang lebih besar. Gara-gara perbatasan itu, China-India sudah berkali-kali berperang dan baku tembak.
Beijing-New Delhi masih mempertahankan total 60.000 tentara di sekitar perbatasan yang disengketakan.
Hasil perundingan para panglima adalah penarikan pasukan dari sekitar Lembah Galwan, Pangong Tso, dan Gogra. Meski demikian, Beijing-New Delhi masih mempertahankan total 60.000 tentara di sekitar perbatasan yang disengketakan.
Peneliti pada Observer Research Foundation (ORF) India, Sameer Patil, mengingatkan, penarikan itu tidak boleh membuat India terlena. New Delhi tetap harus waspada pada potensi ketegangan baru.
Penguatan
Tentara India telah memperkuat pasukan di sekitar perbatasan atas alasan untuk fokus melawan penyusup. Penguatan persenjataan dan sarana pendukung juga terus dilakukan. Pasukan India, antara lain ,akan mendapatkan senapan mesin ringan Negev yang dibuat Israel dan peluncur roket Carl Gustav Mk-III buatan Swedia.
Dari Amerika Serikat, pasukan India di dekat perbatasan akan mendapatkan, antara lain, senapan Sig Sauer, kendaraan lintas medan, hingga meriam menengah M-777. Pasukan juga akan dilengkapi pesawat nirawak buatan dalam negeri.
”Batalyon infantri akan mendapatkan pasokan persenjataan terbaru dan bisa bertempur lebih efisien. Peningkatan kemampuan dilakukan sangat cepat,” kata Komandan Brigade Tentara India yang bertanggung jawab pada perbatasan itu, Brigadir Jenderal Thakur Mayank Sinha, kepada Indian Express.
India tengah membangun landasan helikopter yang bisa didarati heli angkut berat. Heli itu direncanakan, antara lain, untuk mengantarkan meriam M-777 ke dekat perbatasan.