Sejumlah strategi disiapkan untuk membuat perjalanan mudik aman dan berkesan bagi 123,8 juta jiwa masyarakat yang akan mudik pada libur Lebaran 2023. Strategi yang disiapkan adalah mengurai arus mudik.
Oleh
STEPHANUS ARANDITO, REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mematangkan sejumlah strategi mudik aman dan berkesan bagi masyarakat. Diperkirakan 123,8 juta jiwa masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan mudik untuk menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah. Jumlah ini naik dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebanyak 85,5 juta orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, persiapan mudik sudah memasuki tahap akhir. Hal itu disampaikan Budi saat diskusi bertajuk ”Mudik Aman Berkesan” yang diselenggarakan harian Kompas dan Kementerian Perhubungan di Hotel Santika Hayam Wuruk No 125, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Hadir pula dalam diskusi ini Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Firman Santyabudi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Fery Ira Puspadewi, Direktur Operasi PT Jasa Marga Fitri Widiyanti, dan Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat Adrianto Djokosoetono, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia, dan Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Kota Bekasi Maryanto yang memberikan perspektif kebutuhan masyarakat saat mudik Lebaran.
Menurut Budi, Presiden Joko Widodo akan melakukan pemeriksaan terakhir sebelum arus mudik dimulai pada pekan depan. Semua petugas mulai dari kepolisian hingga operator angkutan mulai disiagakan untuk melayani pemudik.
Salah satu strategi yang disiapkan adalah mengurai arus mudik pada 13-19 April 2023. Hal ini untuk mencegah penumpukan arus yang puncaknya diperkirakan terjadi pada 18-20 April. Oleh sebab itu, Budi mendorong masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan mengambil cuti dan mudik lebih awal.
”Kalau bisa mengatur waktu mudik sebelum 19 April, insya Allah kendaraan bisa jalan. Kalau baru mudik tanggal 19 April, kecepatan kendaraan paling bagus hanya 40 km per jam. Perjalanan Jakarta-Semarang, misalnya, akan ditempuh 8-10 jam dari yang biasanya 5 jam,” ucap Budi, Kamis (6/4/2023).
Budi meminta operator-operator angkutan mudik memberikan diskon untuk keberangkatan sebelum 19 April 2023. Budi meminta langsung kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda) agar perusahaan otobus di bawah naungannya mau memberi potongan harga.
Selain itu, Budi juga akan meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan maskapai-maskapai agar tidak mematok harga tinggi. Komunikasi juga akan dilakukan dengan PT KAI.
”Ini menjadi strategi kami selain pengaturan perjalanan mudik dengan rekayasa lalu lintas, seperti one way, contraflow, dan ganjil genap. Sebab, rekayasa lalu lintas saja tidak cukup. Langkah lain ialah menahan laju pemudik menuju titik utama dengan mengendapkan kendaraan di rest area,” kata Budi.
Dalam pertemuan ini, Budi mengimbau perusahaan swasta untuk mencairkan tunjangan hari raya (THR) sebelum 19 April 2023. Sebab, penetapan cuti bersama dan pencairan THR merupakan satu kesatuan yang harus dijalankan secara beriringan. Apabila pencairan THR sudah rampung, masyarakat bisa segera mempersiapkan mudik lebih awal.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Santyabudi menjabarkan, diprediksi 27,32 juta pemudik menggunakan mobil pribadi, 22,27 juta pemudik menggunakan bus, 9,53 juta pemudik menggunakan mobil sewa, dan 25,13 juta pemudik dengan sepeda motor. Daerah tujuan pemudik paling besar menuju Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang, diikuti Jawa Timur (24,6 juta), dan Jawa Barat (20,72 juta). Pihak kepolisian akan mendirikan 2.694 pos pengamanan yang disebar di seluruh jalur mudik.
”Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudik dengan mengendarai sepeda motor, kasihan keluarga. Silakan gunakan transportasi umum atau ikut program mudik gratis di mana-mana. Polri juga menyediakan 500 bus untuk mudik gratis,” tutur Firman.
Adapun potensi kemacetan terdapat di Jalan Tol Cipali setelah Km 66 dari Jakarta yang mengarah ke timur karena ada penyempitan dari empat lajur menjadi dua lajur. Untuk itu, polisi akan melakukan sistem rekayasa lalu lintas contraflow dari Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 72 Jalan Tol Cipali, serta skema satu arah dari Km 72 Tol Cipali sampai Km 414 Gerbang Tol Kali Kangkung, dan dari Km 422 sampai Km 442 Tol Semarang-Bawen.
Strategi ketiga, apabila terjadi arus padat di Gerbang Tol Cimakala, akan dilakukan sistem buka tutup. Arus mudik akan dialihkan melalui pintu keluar Sumedang. Namun, apabila pintu keluar Sumedang masih padat, arus akan dialihkan melalui pintu keluar Pamulihan.
PT Jasa Marga juga meminta pemudik mencermati tarif tol dan memastikan saldo kartu pembayaran tol terisi sebelum berangkat mudik. Pemudik juga dibatasi 30 menit di tempat istirahat (rest area) agar tidak terjadi penumpukan dan menyebabkan kemacetan di jalan tol.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry menyiagakan 128 kapal yang siap menyeberangkan pemudik di delapan pelabuhan. Pemudik diminta untuk memesan tiket secara daring melalui aplikasi atau laman Ferizy sebelum masuk ke area pelabuhan demi menghindari penumpukan penumpang.
ASDP juga telah melakukan alih fungsi dan pembelian lahan baru di sekitar Pelabuhan Merak, Banten, agar tidak terjadi penumpukan calon penumpang di pintu keluar Tol Merak. Dengan demikian, total kapasitas parkir angkutan Lebaran 2023 meningkat hingga bisa menampung 5.526 kendaraan kecil.
Pelabuhan bantuan, seperti Pelabuhan Ciwandan yang berjarak 19 km dari pintu keluar Tol Cilegon Timur dan Pelabuhan Indah Kiat yang berjarak 32 km dari pintu keluar Tol Cilegon Timur, juga disiapkan. Kedua pelabuhan ini akan beroperasi ketika Pelabuhan Merak sudah tidak mampu menampung pemudik.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra turut mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi mudik Lebaran 2023 melalui media yang tepercaya. Media arus utama, seperti Kompas, berkomitmen memberikan panduan yang benar bagi pemudik.
”Masyarakat harus membaca informasi dari media arus utama karena di tahun politik ini hoaks beredar sangat luas. Harian Kompas mencatat mudik sejak 1965 dan Pak Jakob (pendiri Kompas) selalu bilang, seharusnya mengurus mudik itu gampang karena terjadi berulang dan bisa diprediksi. Semoga mudik tahun ini aman dan berkesan,” ujar Sutta.