Pasar sembako murah untuk menjaga stabilitas harga pangan di DKI akan terus diperluas hingga jelang Idul Fitri 2024.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melaksanakan program pasar sembako murah untuk menjaga stabilitas harga pangan. Pasar ini baru dibuka di empat lokasi, dan akan dibuka secara bertahap dan diperluas hingga menjangkau 267 kelurahan di DKI sebelum Idul Fitri 2024.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pasar ini akan bertahap dibuka di kelurahan lain dengan menjangkau seluruh kecamatan di DKI Jakarta. Program ini merupakan upaya Pemprov DKI untuk stabilkan harga dan stok pangan, terutama saat meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan.
Sejak awal Januari 2024, Pemprov DKI telah membuka pasar sembako murah di empat kelurahan, yakni Duren Sawit di Jakarta Timur, Penjaringan di Jakarta Utara, Gunung Sahari Utara di Jakarta Pusat, dan Mampang di Jakarta Selatan.
”Kegiatan ini, selain dapat mengendalikan harga, juga dapat menjangkau lebih banyak warga untuk merasakan manfaatnya,” kata Heru, Rabu (24/1/2024).
Program pasar sembako murah merupakan inisiasi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) yang bersinergi dengan badan usaha milik daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang dan sektor swasta. Produk yang dijual murah kepada masyarakat terbagi dalam bentuk paket dan satuan. Setiap titik disediakan sekitar 500-700 paket sembako.
Keterlibatan sektor swasta diharapkan Heru dapat menambah variasi produk yang dijual untuk warga, seperti adanya penambahan jenis bahan pangan berupa mi instan mulai Rabu (24/1/2024) di Kelurahan Mampang, Jakarta Selatan.
Meski harga lebih murah, Heru memastikan produk yang dijual dalam program Sembako Murah memiliki kualitas unggul sehingga dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok harian.
Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan, pihaknya menyiapkan 500-700 paket sembako di setiap titik penjualan sembako murah Pemprov DKI Jakarta. Ia menilai, antusiasme warga terhadap program ini sangat baik.
”Setiap hari paket kami edarkan kurang lebih 500 paket. Yang satuan sebanyak 700 item. Harga memang lebih murah 10-20 persen dengan harga pasar,” katanya.
Untuk paket dengan harga Rp 100.000 (harga pasar Rp 135.000), masyarakat bisa memperoleh 5 kilogram (kg) beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, serta 2 kg tepung terigu. Warga juga bisa membeli komoditas terpisah (eceran), seperti beras 4 kg dengan harga Rp 50.000 (harga pasar Rp 55.600), minyak goreng 2 liter dengan harga Rp 25.000 (harga pasar Rp 31.000), dan gula pasir 1 kg dengan harga Rp 15.000 (harga pasar Rp 16.500), dan 7 bungkus mi instan dengan harga Rp 10.000 (harga pasar Rp 21.000).
Heru menambahkan, selain kegiatan sembako murah, Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan upaya menjaga ketersediaan pangan dan pengendalian harga pangan dengan menjaga pasokan melalui pertanian perkotaan dan kerja sama antardaerah.
Stok ketersediaan pasokan pangan pada awal 2024 di Provinsi DKI Jakarta dalam kondisi cukup sehingga masyarakat tidak perlu melakukan pembelian pangan secara berlebihan.
Tren positif
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menuturkan, fluktuasi harga di DKI Jakarta sudah menunjukkan tren positif. Sejak minggu pertama 2024 tercatat penurunan harga terjadi pada produk hortikultura, seperti cabai.
”Daerah produsen cabai sudah mulai panen. Saat ini, kami melihat harga berbagai produk pabrikan juga terkendali. Hal ini karena masyarakat sudah mendapatkan harga yang diinginkan, seperti Rp 15.000 untuk minyak goreng 2 liter. Lalu beras 4 kilogram dengan harga Rp 50.000,” ujar Suharini.
Perkembangan harga pangan tingkat eceran pada awal tahun 2024 dibandingkan bulan sebelumnya untuk komoditas hortikultura juga mengalami penurunan. Adapun komoditas daging ayam, daging sapi, telur, gula pasir, dan minyak goreng relatif stabil.
Suharini mengatakan, DKI Jakarta memiliki target untuk terus menjaga fluktuasi harga sepanjang tahun. Pada momen tertentu saat permintaan warga naik, seperti saat hari besar keagamaan, stok produk dipastikan aman dan harga terkendali.
”Jelang Lebaran, banyak warga menyampaikan aspirasi untuk menambah produk, seperti daging sapi, ayam, dan telur. Untuk itu, kami akan menambah stok menjelang Ramadhan. Mudah-mudahan dengan banyaknya komoditas, seluruh harga sembako di DKI Jakarta semakin stabil,” tutur Suharini.
”Stok ketersediaan pasokan pangan pada awal 2024 di Provinsi DKI Jakarta dalam kondisi cukup sehingga masyarakat tidak perlu melakukan pembelian pangan secara berlebihan,” katanya.