Messi Beri Trofi Pertama dalam Sejarah Inter Miami
Lionel Messi membuktikan kepindahannya ke Inter Miami tidak menyurutkan ambisinya mengejar titel juara. Setelah meraih Piala Liga AS, Messi berpeluang menghadirkan ”tsunami” trofi bagi Miami.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NASHVILLE, MINGGU — Belum sebulan memulai debut bersama Inter Miami, Lionel Messi telah memberikan gelar perdana dalam sejarah klub barunya itu. Trofi Piala Liga Amerika menjadi persembahan pertama ”La Pulga” bagi Miami setelah menumbangkan Nashville dalam drama adu penalti, Minggu (20/8/2023) pagi WIB, di Stadion Geodis Park, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.
Messi harus menunggu hingga kiper Miami, Drake Callender, menjadi eksekutor ke-11 pada adu penalti itu untuk memastikan gelar perdana di ”Negeri Paman Sam”. Miami unggul adu penalti, 10-9, setelah kedua tim bermain imbang, 1-1, selama 90 menit.
Berbeda dengan turnamen resmi lain di dunia, Piala Liga Amerika tidak menerapkan masa perpanjangan waktu 2 x 15 menit setelah pertandingan berakhir seri di waktu normal. Eksekusi penalti langsung menjadi penentu pemenang untuk turnamen yang diikuti tim di kasta tertinggi Liga Amerika Serikat—yang juga diikuti klub asal Kanada—dan Liga Meksiko.
Miami bisa meraih trofi perdana dalam tahun kelima usia klub setelah kiper Nashville, Elliot Panicco, gagal menaklukkan Callender. Kiper Miami itu menepis tembakan Panicco.
Setelah menentukan kemenangan timnya, Callender berlari ke bangku cadangan Miami. Semua pemain Miami langsung berpelukan, lalu mereka mengangkat sang kapten, Messi.
Tak hanya merayakan bersama rekan setim dan Pelatih Miami Gerardo ”Tata” Martino, Messi juga menghampiri Presiden Miami David Beckham yang turun ke tengah lapangan. Mereka berpelukan sebelum Messi menerima medali dan menuju podium juara untuk menerima trofi.
Callender, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di final, menuturkan, dirinya berusaha tampil tenang ketika menjadi eksekutor terakhir dan menghadapi tendangan terakhir Nashville. Ia bersyukur bisa membantu timnya di adu penalti.
”Ini adalah kehormatan besar bagi saya untuk memainkan peran penting bagi kemenangan pertama kami di final. Tim bekerja keras setiap hari untuk mengalami malam istimewa. Ini masih terasa tidak nyata dan sangat emosional,” kata Callender yang melakukan tiga penyelamatan di waktu normal.
Messi mengatakan, gelar juara ini adalah balasan dirinya bagi sambutan hangat yang ia terima sejak bergabung dengan Miami.
Sejak hari pertama, saya mengalami banyak kepedulian dan cinta. Ini adalah momen yang luar biasa bisa memberikan kebahagiaan bagi kota (Miami) dengan sebuah titel juara.
”Sejak hari pertama, saya mengalami banyak kepedulian dan cinta. Ini adalah momen yang luar biasa bisa memberikan kebahagiaan bagi kota (Miami) dengan sebuah titel juara,” ujar Messi, yang meraih trofi ke-44 dalam kariernya, dilansir laman klub.
”Tsunami” trofi Miami di awal kebersamaan dengan Messi belum akan berakhir. Miami berpeluang meraih gelar kedua, akhir pekan mendatang. Mereka bakal jumpa Cincinnati pada semifinal Piala Terbuka Amerika Serikat, Rabu (23/8/2023) nanti.
Jika bisa melaju ke final, Miami akan menghadapi salah satu lawan antara Houston atau Real Salt Lake pada laga final, 27 Agustus mendatang. Piala Terbuka AS adalah turnamen yang diikuti 73 tim yang tampil di Liga Mayor AS (MLS) dan Kejuaraan Liga AS (USL).
Kehadiran Messi bersama dua sahabatnya di Barcelona, Sergio Busquets dan Jordi Alba, telah meningkatkan kualitas Miami. Sebelum kehadiran ketiganya, Miami adalah tim dengan rekor terburuk di Liga AS, sehingga terdampar di peringkat terakhir Wilayah Timur Liga AS musim 2023.
Mereka meraih tujuh kemenangan beruntun di Piala Liga dengan koleksi 22 gol dan kemasukan delapan gol. Dari jumlah gol itu, Messi selalu mencetak gol di tujuh laga dengan catatan 10 gol.
Beckham mengakui, kehadiran Messi, Busquets, dan Alba tidak hanya memberikan dampak besar bagi Miami, tetapi juga sepak bola AS. Performa tiga legenda Barcelona itu, kata Beckham, telah menghadirkan inspirasi bagi perkembangan sepak bola AS.
”Kami telah menyadari dampak besar mereka, tetapi lebih penting lagi orang di seluruh AS bisa merasakan sikap rendah hati mereka, bagaimana mereka bekerja keras, dan apa yang mereka ingin berikan bagi sepak bola negeri ini,” ujar Beckham kepada Apple TV.
Momen tidak beruntung
Meskipun mengakhiri laga dengan senyuman, Miami sempat mengalami dua momen dijauhi dewi fortuna. Pertama, Miami seharusnya bisa menang dalam waktu normal, tetapi peluang penyerang pengganti, Leonardo Campana, di menit 90+3 gagal berbuah gol.
Campana telah berhadapan dengan Panicco, kemudian ia mencongkel bola. Awalnya, bola yang tidak tepat mengarah ke gawang telah melewati kiper lawan, tetapi tembakan susulan Campana sembari terjatuh hanya mengenai tiang gawang.
Kedua, Miami juga seharusnya bisa mengunci keunggulan adu penalti pada kesempatan kelima. Kala itu, Miami telah unggul, 4-3, tetapi eksekutor kelima Miami, Victor Ulloa, gagal mencetak gol. Sebaliknya, Nashville mampu menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Sebelum laga harus ditentukan melalui drama adu penalti, Messi membawa Miami memimpin melalui sepakan dari luar kotak penalti di menit ke-23. Itu adalah peluang pertama Miami di partai puncak.
Nashville, yang berstatus tuan rumah, membalas ketika laga memasuki menit ke-57. Gelandang Fafa Picault memanfaatkan peluang sepak pojok melalui sundulan terarah. Callender yang berusaha menggagalkan sundulan Picault justru membuang bola masuk ke dalam gawang sendiri.
Messi sejatinya punya peluang untuk membawa Miami unggul di menit ke-71. Akan tetapi, sepakan kerasnya hanya membentur tiang gawang.