Polda Metro Jaya Diminta Transparan Ungkap Anggota Densus 88 Pembunuh
Pihak keluarga korban meminta polisi mengungkap kasus pembunuhan yang melibatkan anggota Densus 88. Polisi dinilai kurang transparan dalam menangani kasus tersebut.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya masih melanjutkan penyidikan terhadap kasus pembunuhan oleh anggota polisi yang bertugas di Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Mereka mengaku transparan mengungkap kasus ini meski pihak keluarga korban pembunuhan menilai sebaliknya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, menjawab permintaan pihak keluarga korban, Sony Rizal Taihitu (56), agar polisi mengungkap sosok pelaku Brigadir Dua (Bripda) HS.
”Iya, kami tampilkan. Kan sudah dari awal kami transparan,” ujar Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Ia melanjutkan, pihaknya akan menampilkan tersangka sesuai arahan penyidik. Sejauh ini penyidikan masih dilakukan dan belum dilakukan rekonstruksi kejadian.
Sampai saat ini pihak kepolisian itu belum menunjukkan mukanya kepada masyarakat agar kita mengenal siapa sebenarnya dia, seperti apakah orangnya. Cuma itu yang saya minta. ( Rusni Masna Asmita)
Selasa (14/2/2022), keluarga korban didampingi penasihat hukum mereka mendatangi Komnas HAM di Jakarta. Kuasa hukum keluarga Sony Rizal, Jundri R Berutu, mengatakan, pihaknya mengadu ke Komnas HAM lantaran belum mendapat perkembangan dari penyidik.
”Kami melakukan pengaduan, mengingat sampai sejauh ini kami belum pernah mendapatkan perkembangan apa pun dari pihak penyidik termasuk rencana rekonstruksi kapan, termasuk hasil SP2HP atau perkembangan informasi setelah kami mendatangi Polda Metro Jaya,” katanya.
Jundri juga menyebut akan menyiapkan surat untuk Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit.
Kepada wartawan, istri korban, Rusni Masna Asmita, juga mengharapkan agar Polda Metro Jaya memunculkan wajah pembunuh suaminya yang sudah ditahan.
”Polisi mengatakan tidak ditutup-tutupi. Tetapi sampai saat ini pihak kepolisian belum menunjukkan mukanya kepada masyarakat agar kita mengenal siapa sebenarnya dia, seperti apakah orangnya. Cuma itu yang saya minta,” ucapnya.
Suami Rusni merupakan warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi taksi daring. Sony dibunuh Bripda HS di Jalan Nusantara, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada 23 Januari 2023. Sony ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa dan bersimbah darah di samping mobil merah bernomor polisi B 1739 FZG.
Polisi menyebut mereka menangkap Bripda HS bersamaan dengan hari kejadian. Polisi lalu menginvestigasi tersangka dan menemukan fakta bahwa pembunuhan yang dilakukan Bripda HS berlatar belakang pencurian.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Komisaris Besar Aswin Siregar mengakui, Bripda HS beberapa kali melakukan pelanggaran. Pelanggaran itu, antara lain, menipu antarsesama anggota Polri, meminjam uang ke teman, menipu masyarakat, dan tertangkap tangan bermain judi daring (Kompas, 8/2/2023).