Sebagai legenda Real Madrid, Sergio Ramos sekian lama menjadi momok bagi Barcelona. Kali ini, karena satu kesalahan kecil, Ramos justru membantu rival abadi mantan klubnya itu menguasai puncak klasemen.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, SABTU — Setelah sempat mengalami kebuntuan dalam membobol gawang Sevilla, Barcelona akhirnya mendapatkan kemenangan penting 1-0 di Stadion Montjuic, Sabtu (30/9/2023) dini hari. Ketika upaya serangan tidak berhasil, gol ”bantuan” justru datang dari Sergio Ramos yang dulu menjadi momok bagi Barca. Hadiah tidak disengaja dari Ramos itu melapangkan jalan Barca menguasai puncak klasemen.
Tiga klub bersaing memperebutkan puncak klasemen Liga Spanyol. Selain Barca, ada Real Madrid dan Girona yang terlibat. Barca yang sebelumnya ada di peringkat ketiga membutuhkan kemenangan saat menjamu Sevilla agar bisa memimpin klasemen. Akan tetapi, Sevilla bukanlah lawan sembarangan meski saat ini tercecer di papan tengah. Mereka berstatus juara bertahan Liga Europa dan diperkuat pemain belakang senior, Sergio Ramos, yang baru kembali dari Paris Saint-Germain.
Meski merupakan produk akademi Sevilla, Ramos telanjur menjadi legenda Real Madrid. Ia berseragam Real selama 16 tahun sejak 2005 hingga 2021. Selama membela Real, Ramos telah menjadi bagian penting perlawanan kepada Barca. Dengan kemampuannya dalam mengawal area pertahanan, Ramos beberapa kali menyulitkan Barca yang pernah diperkuat penyerang-penyerang tajam, seperti Samuel Eto’o, Thiery Henry, Zlatan Ibrahimovic, dan Lionel Messi.
Kerap menjadi penghalang dalam mencetak gol membuat Ramos kurang disukai para pendukung Barca. Kembali menghadapi Barca dalam seragam Sevilla, ia tetap menjadi sasaran cemooh penonton sepanjang laga. Sorak-sorai penonton kian kencang manakala Ramos ternyata menjadi aktor utama kemenangan Barca di pertandingan ini. Ramos salah mengantisipasi sundulan pemain muda Barca, Lamine Yamal, di saat Sevilla seperti sudah sukses memaksakan hasil imbang.
”Sergio Ramos adalah bek yang spektakuler. Hari ini dia mengalami nasib sial karena mencetak gol bunuh diri. Namun, dia tampil bagus,” kata Pelatih Barcelona Xavi Hernandez.
Sebagai bek senior, Ramos tampil penuh di laga ini. Pengalaman dan ketenangannya dibutuhkan bek-bek muda Sevilla, Loic Bade dan Juanlu Sanchez.
Seperti kata Xavi, Ramos memang tampil cemerlang sejak laga dimulai. Ia piawai dalam membaca arah serangan Barca. Saat pemain Sevilla kehilangan bola, Ramos berperan merebut kembali bola. Ramos tercatat melakukan tujuh kali recovery, terbanyak di antara pemain Sevilla. Ibarat ”panas setahun dihapus hujan sehari”, gol bunuh diri di menit ke-76 itu mengubur aksi-aksi heroik Ramos sepanjang laga.
”Dalam pergerakan itu, Ramos bertahan dengan baik. Namun, dia mengalami nasib buruk. Bola mengenai dia dan dia tidak punya waktu untuk bereaksi sesuai keinginannya,” kata pelatih Sevilla Jose Luis Mendilibar.
Menurut catatan Opta, ini adalah kali ketiga Ramos mencetak gol bunuh diri di Liga Spanyol. Dua gol bunuh diri Ramos lainnya tercipta saat membela Real melawan Sevilla. Artinya, setiap kali mencetak gol bunuh diri di Liga Spanyol, Ramos selalu merugikan klub yang dibelanya.
Dia mengalami nasib buruk. Bola mengenai dia dan dia tidak punya waktu untuk bereaksi sesuai keinginannya.
Kali ini, gol bunuh diri Ramos turut melukai Real. Gol Ramos itu membantu Barca naik ke puncak klasemen dengan koleksi 20 poin dari delapan laga. Di bawah Barca ada Girona di peringkat kedua (19 poin) dan Real di peringkat ketiga (18 poin).
Kekuatan penuh
Xavi, di luar dugaan, menurunkan kekuatan penuh sejak awal untuk meladeni Sevilla. Sebelum laga, para analis sepak bola menduga Xavi bakal mengistirahatkan Joao Cancelo yang tampil penuh di empat pertandingan dalam 11 hari. Kebugaran Cancelo perlu dipulihkan mengingat Barca akan menghadapi FC Porto di Liga Champions Eropa pertengahan pekan depan.
Namun, hasrat untuk menang atas Sevilla dan kembali menguasai klasemen liga membuat Xavi mengambil keputusan dengan tetap memainkan Cancelo sejak awal. Keputusan itu tepat karena Cancelo mampu tampil bagus dengan menciptakan empat peluang melalui kemampuan operannya. Statistik pertandingan menyebutkan Cancelo mempunyai nilai expected assist (xA) sebesar 0,49. Jumlah itu jadi yang tertinggi di antara pemain Barca.
Pemain timnas Portugal itu juga secara aktif membantu serangan berkat kemampuan menggiring bolanya. Di menit ke-20, setelah meliuk-liuk melewati adangan bek Sevilla, ia mengirimkan umpan matang kepada Joao Felix yang masih gagal berbuah gol karena membentur mistar gawang.
”Barcelona ini punya banyak pemain bertalenta dan kami tidak mampu menahan mereka sampai akhir. Kami memiliki banyak hal kecil yang harus ditingkatkan sehingga detail yang menentukan pertandingan ini dapat berjalan sesuai keinginan kami,” kata gelandang Sevilla Ivan Rakitic.
Absennya penyerang klinis, Youssef En-Nesyri, mereduksi kekuatan serangan Sevilla. Tim asal Andalusia itu menciptakan tiga tendangan tepat ke gawang Barca. Namun, tidak ada satu pun yang menjadi gol. (AP/AFP)