Max Verstappen menjadi penentang format balapan sprint Formula 1 dan dia terus mengkritik format tersebut. Namun, dalam sprint di Qatar, akhir pekan ini, dia hampir pasti mengunci gelar juara ketiga beruntun Formula 1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LUSAIL, JUMAT — Max Verstappen menjadi oposan sprint sejak format balapan pendek itu digulirkan pada 2021. Namun, akhir pekan ini, dia justru berpotensi sangat besar menjadi pebalap pertama Formula 1 yang mengunci gelar juara dalam sprint di Sirkuit Lusail, Qatar. Pebalap tim Red Bull Racing itu hanya perlu meraih minimal tiga poin untuk mengunci gelar juara ketiganya secara beruntun, Minggu (8/10/2023) dini hari WIB.
Gelar juara kali ini dinilai oleh Verstappen akan indah karena diraih dengan atmosfer berbeda dibandingkan dengan dua gelar sebelumnya. Musim ini, Verstappen dan Red Bull sangat dominan. Verstappen meraih 13 kemenangan dari 16 balapan yang sudah dijalani. Sementara Red Bull meraih 15 kemenangan, dua di antaranya dari Sergio Perez. Red Bull juga mencetak rekor baru sebagai tim yang meraih 15 kemenangan beruntun, sejak Verstappen meraih podium tertinggi di Abu Dhabi musim 2022.
Red Bull musim ini menegaskan dominasinya dengan mengunci gelar juara konstruktor di Suzuka, Jepang. Balapan di kandang Honda, yang menjadi rekanan Red Bull Powertrains, itu dimenangi oleh Verstappen yang menempatkan dirinya selangkah dari gelar juara Formula 1 2023.
Pebalap asal Belanda itu kini mengumpulkan 400 poin, unggul 177 poin atas rekan setimnya, Sergio Perez, di posisi kedua. Saat ini, hanya Perez yang secara matematis bisa menunda gelar juara Verstappen. Namun, peluang itu sangat kecil karena Verstappen hanya perlu meraih minimal tiga poin dalam balapan sprint di Qatar, Minggu mulai pukul 00.30 WIB.
Perhitungan poin Verstappen untuk juara berdasarkan sisa enam seri yang menyediakan poin maksimal 180, dari enam balapan utama, tiga sprint, serta bonus satu poin untuk pencetak lap tercepat dalam balapan utama.
Oleh karena itu, jika finis di posisi keenam dalam sprint, Verstappen akan meraih tiga poin, dan gelar juara menjadi miliknya, meskipun Perez memenangi sprint. Dengan skenario seperti itu, Verstappen akan mengumpulkan 403 poin dan Perez 231 poin, dengan selisih poin di antara mereka 172 poin. Selisih poin itu sama dengan poin maksimal yang bisa diraih di sisa musim ini.
Verstappen menilai, atmosfer di Qatar kali ini sangat berbeda dibandingkan dengan 2021 saat dirinya bersaing dengan pebalap Mercedes, Lewis Hamilton. Musim itu, persaingan mereka sangat ketat dan panas. Sementara kali ini Verstappen sangat dominan, hingga tidak ada pebalap yang bisa mengusik dirinya, kecuali dalam balapan di Singapura lalu.
”Pada saat itu, saya bertarung meraih gelar juara pertama saya, jadi emosinya sangat berbeda. Sekarang, saat sudah meraih dua gelar juara dan akan meraih yang ketiga, emosinya sangat berbeda. Namun, juga karena posisi kami sebagai tim sangat berbeda. Mobil jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, jadi rasanya sangat berbeda,” ungkap Verstappen kepada Sky Sports.
Saya menyukai tahun itu, bertarung hingga akhir musim, tetapi saya juga menikmati apa yang saya jalani saat ini.
”Saya senang keduanya. Saya menyukai tahun itu, bertarung hingga akhir musim, tetapi saya juga menikmati apa yang saya jalani saat ini. Menurut saya, indah bisa meraih itu (gelar juara) dengan cara yang berbeda,” ungkap Verstappen.
Terkait dengan gelar juara kali ini berpotensi dikunci dalam balapan sprint yang tidak dia sukai, Verstappen menilai, itu tidak masalah. Dia akan tetap fokus menjalani balapan, dan kondisi dirinya tidak suka dengan format sprint tidak akan menghalangi dirinya berjuang maksimal.
”Tidak (mengganggu) bagi saya. Kami bisa merayakan di sepanjang akhir pekan. Jadi, itu oke,” tegas Verstappen.
Format balapan sprint di Lusail menuntut kejelian tim dan pebalap untuk menentukan setelan mobil, karena setelah sesi latihan yang berlangsung masih terang akan sangat berbeda dengan balapan yang berlangsung setelah matahari tenggelam. Sesi latihan hanya berlangsung sekali dan kemudian menjalani kualifikasi. Artinya mobil akan berada di parc ferme di mana tim tidak bisa melakukan perubahan setelan mobil.
Keesokan harinya, pebalap sudah langsung tancap gas dengan sprint shootout untuk menentukan posisi start sprint. Hari berikutnya, Senin (9/10/2023) mulai pukul 00.00 WIB, balapan utama bergulir. Kondisi ini dinilai oleh Verstappen membuat sulit menentukan setelan mobil yang tepat untuk balapan. Karena itu, dia menilai, setelan akan sedikit menerka, karena hanya ada satu sesi latihan.
Meskipun kondisi ini sulit, Verstappen tetap diunggulkan meraih kemenangan. Dia sangat dominan musim ini dengan RB19 yang sangat stabil. Bahkan, rival utamanya pada 2021, Hamilton, menilai Verstappen membalap dengan luar biasa.
”Saya tidak akan menilai peringkat dia. Menurut saya, menempatkan orang dalam peringkat merupakan sesuatu yang berdasar opini,” ujar Hamilton.
”Menurut saya, dia mendapatkan posisinya. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan paket (mobil) yang dia miliki. Dia dan timnya fenomenal tahun ini, tanpa kesalahan, dan menurut saya mereka menaikkan standar,” ungkap Hamilton.
Pebalap senior Fernando Alonso yang kini membela Aston Martin juga memuji Verstappen yang tampil sangat solid musim ini.
”Selamat yang sebesar-besarnya atas musim yang luar biasa dengan memecahkan begitu banyak rekor,” ujar Alonso.
”Ketika Anda memenangi begitu banyak balapan, dan itu bukanlah balapan-balapan yang mudah, kadang itu balapan yang rumit karena kondisi cuaca, kami kemudian menjalani Juni-Juli di mana di semua balapan terjadi hujan pada Sabtu dan Minggu, dan itu kadang rumit, dan ketika Anda tidak melakukan kesalahan dan melakukan itu setiap Minggu, hormat besar untuk itu,” ungkap juara Formula 1 musim 2005 dan 2006 itu.
Perez juga memuji rekan setimnya itu karena bisa tampil konsisten di setiap akhir pekan. ”Max melakukan pekerjaan yang luar biasa. Tidak ada pujian yang bisa dihilangkan dari musim yang telah dia jalani. Menurut saya, dia balapan di level berbeda dibandingkan dengan pebalap lainnya, dan menurut saya, itu sesuatu yang sangat saya hormati,” tegas Perez.