Pelabuhan Merak memegang kunci sebagai sarana penghubung antarpulau. Pada mudik Lebaran 2023, ada euforia menyambut mudik setelah tahun sebelumnya ada pembatasan karena pandemi Covid-19.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
Dengan kecepatan 10 knot atau 11,51 mil per jam, kapal feri roro atau roll-on roll-off KMP Portlink III mengarungi perairan Selat Sunda dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jarak Bakauheni ke Merak sejauh 15 mil. Kapal menempuh pelayaran ini dalam waktu 60 menit.
Tepat pukul 11.00, Jumat (7/4/2023), kapal merapat di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. Saat kapal bersandar, dua petugas segera memoles kondisi kapal. Petugas memanfaatkan waktu berlabuh selama 30 menit untuk mengecat bagian luar kapal yang didominasi warna putih dan kuning itu.
Kesibukan petugas terjadi bersamaan dengan hiruk-pikuk bongkar muat kendaraan di kapal feri. Setelah waktu bongkar muat habis, pekerja menghentikan aktivitasnya. KMP Portlink III kembali berlayar mengarungi daerah perairan dari Merak ke Bakauheni.
KMP Portlink III direncanakan akan dipakai menjadi salah satu angkutan mudik Lebaran 2023. Kapal berbobot 16.000 ton itu punya panjang 122,51 meter, lebar 21 meter, dan draf 5,02 meter, dan dapat menampung penumpang hingga 1.500 orang. Adapun kecepatan maksimal kapal ini 19 knot atau lebih kurang 36 kilometer per jam.
Mualim I KMP Portlink III Denu Sukarno mengatakan, dalam sehari kapal tersebut mampu melakukan 10 perjalanan dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya. Mengingat kapal ini menjadi armada mudik yang diandalkan, pengecekan dan perbaikan kapal perlu dilakukan secara rutin baik di sela perjalanan atau saat kapal beristirahat, yakni seusai 10 hari berlayar.
Untuk menyambut arus mudik tahun ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal (ramp check). Kapal diperiksa secara detail, seperti kondisi atau konstruksi kapal, peralatan, dan fasilitas keselamatan pelayaran, peralatan radio, dan navigasi kapal.
”Pada Selasa (4/4/2023) lalu, kami telah melakukan aktivitas labuh jangkar kapal untuk memastikan beberapa hal, seperti pembersihan, perbaikan, perawatan kapal, penyediaan logistik, dan lain sebagainya,” kata Denu.
Perawatan kapal juga dilakukan di kapal feri roro KMP Legundi. Menurut Kapten KMP Legundi Ida Bagus W Adi, selama memasuki masa mudik Lebaran 2023, pemeriksaan fasilitas kapal secara masif dilakukan selama masa pelayaran dan saat kapal bersandar. Hal yang diperhatikan mulai dari kabin penumpang, toilet, hingga kondisi pendingin ruangan.
Ia meminta operator kapal menyediakan beberapa petugas dari vendor untuk memastikan kenyamanan dan fasilitas kapal berfungsi optimal. ”Untuk aspek keselamatan penumpang, kami telah menambah sebanyak 25 persen alat keselamatan bagi penumpang. Jadi, totalnya yang tersedia sebanyak 125 persen,” katanya.
Kenyamanan
Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, 123,8 juta orang diprediksi akan mudik tahun ini. Dari jumlah itu, 5,39 persen di antaranya, atau 6,67 juta orang, menggunakan angkutan penyeberangan laut.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Suharto menyampaikan, pembenahan untuk menyambut pemudik dilakukan tidak hanya di kapal, tetapi juga dermaga.
Untuk melayani ribuan penumpang setiap hari, pihaknya mengoperasikan enam dermaga, terdiri dari lima dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif. Satu dermaga eksekutif lainnya masih dalam tahap perbaikan dan akan difungsikan dalam waktu dekat.
Adapun jumlah feri berjenis roro yang beroperasi saat ini sebanyak 31 kapal per hari. Sebanyak 27 kapal diperuntukkan melayani penumpang di dermaga reguler dan empat kapal di dermaga eksekutif. ”Ketika periode peak season Lebaran 2023 yang berlangsung tujuh hari itu, jumlah kapal yang beroperasi juga kami tambah menjadi 40 kapal,” kata Suharto.
Pelabuhan Merak memegang kunci sebagai sarana penghubung antarpulau. Pelabuhan ini akan sibuk menerima arus mudik selama libur Lebaran. Ada euforia pemudik mengingat selama tiga tahun terakhir ada pembatasan pergerakan warga akibat pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Merak juga telah menjadi urat nadi perekonomian Jawa-Lampung. Truk-truk logistik yang mengangkut berbagai komoditas dari Jawa itu dibawa melalui pelabuhan tersebut, begitu pula sebaliknya.
Kapal eksekutif
Untuk berlayar, penumpang dikenai tarif kapal eksekutif dengan harga tiket dewasa Rp 77.000 per orang dan anak Rp 4.000 per orang. Adapun tarif kendaraan disesuaikan dengan golongan. Semisal, tarif golongan IV atau kendaraan penumpang sebesar Rp 588.000.
Wisnu Mustafa (32), warga asal Bogor, Jawa Barat, mengatakan, sejak 2019 menggunakan feri eksekutif untuk mudik ke kampung halaman di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Sebelumnya, ia mudik menggunakan feri reguler. Setelah ada kapal eksekutif dengan harga tiket terjangkau, Wisnu memilih menggunakan jenis kapal ini.
”Kalau menyeberang dengan kapal reguler, waktu tempuhnya lebih lama, sekitar dua jam atau lebih. Naik kapal eksekutif lebih cepat. Selain itu, fasilitas yang diberikan juga nyaman,” ucap Wisnu.
Jumat lalu, Wisnu mengantar anak dan istrinya mudik ke Kabupaten Tanggamus, Lampung. Setelah itu, ia kembali ke Pulau Jawa. Wisnu baru akan mudik pada saat cuti tanggal 19 April 2023 sehingga dapat merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga besarnya.
Adapun Supriyadi (45) beserta istrinya, Yuli Jayanti (40), warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, menyatakan, selain kecepatan dan ketepatan jadwal, fasilitas mewah yang diberikan kapal penyeberangan eksekutif membuatnya tertarik. Di kapal eksekutif terdapat ruang tunggu seperti mal dan dilengkapi garbarata sebagai akses penumpang ke kapal.
Pembenahan armada laut dilakukan untuk mewujudkan mudik aman dan berkesan.