Hangzhou Membawa Asian Games ke Level Lebih Tinggi
China melanjutkan tradisi mereka yang menembus batas khayalan manusia di era serba digital dalam pembukaan pesta olahraga bangsa Asia yang monumental.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·5 menit baca
HANGZHOU, KOMPAS - Asian Games Hangzhou 2022 resmi dimulai usai upacara pembukaan di Stadion Utama Hangzhou, Kompleks Olahraga Olimpiade Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Sabtu (23/9/2023) malam. Pembukaan berlangsung monumental dengan beragam sentuhan teknologi mutakhir, terutama saat pertunjukan tari kolosal berpadu kembang api digital yang menggantikan kembang api konvensional untuk menghiasi cakrawala Hangzhou.
Pembukaan Asian Games 2022 bebas dari aroma bubuk mesiu yang terbakar dan dentuman suara mengejutkan khas letusan kembang api konvensional. Kendati demikian, semarak acara itu tidak sedikit pun berkurang. Panitia Pelaksana Asian Games 2022 (HAGOC) menggantikan efek kemeriahan dari kembang api konvensional itu dengan kembang api digital.
Kembang api digital itu dirancang sedemikian rupa dari kombinasi layar monitor tembus pandang di sisi barat stadion yang sumber cahayanya berasal dari sorotan banyak lampu yang tersebar di tribune dan langit-langit stadion. Untuk memperkuat kesan letusan kembang api, sejumlah lampu sorot yang berada di atas atap stadion dan sejumlah kawasan di sekitarnya berpadu membentuk rangkaian cahaya seperti bunga api penuh warna-warni.
Kembang api digital itu dua kali ditampilkan, yakni sehabis defile kontingen yang berdurasi sekitar 1 menit dan ujung akhir upacara pembukaan dengan durasi sekitar 2 menit. Secara keseluruhan, kembang api digital bagian dari delapan rangkaian inti upacara tersebut.
Upacara pembukaan dimulai saat Presiden China Xi Jinping tiba sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Tak lama, ratusan penari kolosal bertema ”Air dalam Cahaya Musim Gugur” beraksi yang menandakan rangkaian inti upacara dimulai. Usai pertunjukkan singkat itu, acara berlanjut dengan protokol tradisional, yakni pengibaran bendera dan pengumandangan lagu kebangsaan China selaku negara tuan rumah.
Parade atlet menjadi kegiatan berikutnya yang berlangsung sekitar 1 jam. Rombongan atlet dari setiap negara peserta keluar dan menuju panggung dari sisi barat stadion. Mereka berjalan mengitari separuh bagian stadion dengan diiringi para penari yang terus bergerak di sejumlah titik stadion. Keterangan negara yang melakukan parade ditampilkan di layar monitor tembus pandang.
Sehabis parade atlet, tiga pejabat terkait memberikan kata sambutan selama kurang lebih 20 menit, yakni Presiden Komite Pelaksana Asian Games 2022 sekaligus Gubernur Zhejiang Wang Hao, Presiden Komite Pelaksana Asian Games 2022 sekaligus Presiden Komite Olimpiade China Gao Zhidan, dan Pelaksana Tugas Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Randhir Singh. Kemudian, Presiden Xi menyatakan Asian Games 2022 dibuka.
Wang Hao dalam pidato mengatakan, hari ini adalah qiufen atau ekuinoks musim gugur, salah satu dari 24 istilah Matahari dalam kalender China. Di musim panen ini, pihaknya ingin memberikan harapan terbaik kepada semua atlet dan berharap mereka bersaing dengan semangat, menembus batas-batas diri, berjuang untuk mencapai keunggulan, dan mewujudkan impian mereka.
"Kami berharap Asian Games menjadi wadah menjalin komunikasi lebih erat di antara para peserta, menghargai budaya masing-masing, mempererat persahabatan, dan menemukan kebahagiaan selama ajang ini. Dengan mengapresiasikan berbagai wujud modernisasi China era baru, kami berharap itu membuat Asian Games lebih berkesan," ujarnya.
Presiden Komite Pelaksana Asian Games 2022 sekaligus Presiden Komite Olimpiade China Gao Zhidan menuturkan, meski mengusung tema efisien, aman, dan megah, pihaknya tetap berupaya menyiapkan upacara pembukaan yang berstandar tinggi. Itu karena mereka punya cita-cita besar mempersembahkan Asian Games yang luar biasa.
"Olahraga adalah platform penting untuk menampilkan budaya yang berbeda di antara negara-negara Asia dan jembatan yang semakit mempererat persahabatan. Kami pun berharap Asian Games ini bisa menjadi jendela untuk menunjukkan semangat China di era yang baru," tegasnya.
Pelaksana Tugas Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Randhir Singh menyampaikan, dirinya yakin setiap orang yang berpartisipasi dalam Asian Games 2022 akan mendapatkan kenangan yang tak terlupakan, terutama tentang Hangzhou dan Zhejiang. Hal itu tidak lepas dari upaya sungguh-sungguh dari panitia mulai dari tingkat pemerintah kota, provinsi, hingga negara walaupun ajang itu sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19.
Protokol tradisional lain dilakukan usai kembang api digital dinyalakan, yaitu pengibaran bendera OCA dan pembacaan janji atlet dalam bahasa Inggris serta China. Barulah setelah itu, pertunjukan utama ditampilkan dalam tiga bagian mulai dari ”Berkah Abad”, ”Pasang-Surut Sungai Qiantangjiang”, dan ”Bersama Menuju Masa Depan”.
Ketiga bagian itu menjadi satu kesatuan tema ”Tides Surging in Asia” alias ”Gelombang Kebangkitan Asia”. Pertunjukan itu menjadi rangkaian akhir upacara pembukaan yang tuntas sekitar pukul 22.00.
Secara keseluruhan, Hangzhou menjadikan stadion utama sebagai panggung teater raksasa yang menceritakan perkembangan peradaban ataupun sejarah mereka sejak kurang lebih 5.000 tahun silam. Hingga akhirnya, sejarah panjang Hangzhou berlanjut menuju era baru yang penuh sentuhan teknologi ataupun pengaplikasian kecerdasan buatan.
Secara keseluruhan, Hangzhou menjadikan stadion utama sebagai panggung teater raksasa yang menceritakan perkembangan peradaban ataupun sejarah mereka sejak kurang lebih 5.000 tahun silam.
Dua bagian awal pertunjukan disajikan syahdu dengan iringan musik tradisional khas China yang damai dan animasi tiga dimensi yang mengangkat gaya lukisan kuno ”Negeri Tirai Bambu” yang magis. Bagian terakhir pertunjukan bergaya kekinian yang semarak, penuh gairah, dan kaya warna.
Menyaksikan pertunjukan-pertunjukan itu tak ubahnya menonton tari dan teater bayangan tradisional khas Hangzhou Kota Tua Tangqi Hangzhou. Hanya saja, panitia membawa kekayaan seni budaya yang telah berkembang sejak ratusan tahun silam itu menuju era baru.
Tari-tarian di sepanjang upacara pembukaan tak ubahnya pertunjukan tari tradisional yang dimainkan para perempuan di bangunan kuno di Kota Tua Tangqi. Demikian pula animasi tiga dimensi di tirai tembus pandang, itu layaknya teater bayangan menggunakan boneka yang di Indonesia disebut wayang kulit.
Tak lupa, unsur air nyaris selalu menghiasi setiap bagian pertunjukan upacara pembukaan. Itu karena peradaban Hangzhou bermula dari dua kawasan yang kini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni Kanal Besar Beijing-Hangzhou dan Danau Barat.
Melalui Hangzhou, China membuktikan bahwa tiada yang tidak mungkin saat mereka berusaha. Sejak ribuan tahun silam, bangsa China kuno telah menunjukan karakter kuat dan penuh ambisi dalam menggapai cita-cita.
Dahulu, mereka mampu membuat Tembok Besar China dan Kanal Besar Beijing-Hangzhou yang diyakini sebagai bangunan terbesar yang pernah dibuat manusia hingga kini. Sehabis era bangunan fisik, China melanjutkan tradisi mereka yang menembus batas khayalan manusia dalam era yang serba digital.
Itulah yang terjadi dalam pembukaan Asian Games 2022, Hangzhou maupun China coba mendobrak tradisi lama untuk membawa pesta olahraga Asia itu mencapai level lebih tinggi. Mereka berharap itu menjadi momentum kebangkitan bersama sahabat-sahabat mereka di Benua Kuning dalam segala bidang, terutama olahraga.