Munculnya dua cara penulisan nama media digital di media massa terjadi karena belum ada kesepakatan nasional terkait hal itu. Ihwal ini penting untuk memudahkan pengidentifikasian.
Oleh
Antonius Galih Rudanto
·3 menit baca
Adanya kesepakatan membuat kita selama ini terhindar dari kebingungan saat hendak menuliskan nama sebuah koran, majalah, atau buku. Huruf miring digunakan untuk menulis nama koran atau surat kabar harian, buku, dan majalah.
Contohnya terlihat dalam sebuah kutipan kalimat di harian Kompas edisi 25 Maret 2023, yakni ”Surat kabar yang semula direncanakan bernama Bentara Rakyat diganti menjadi Kompas atas usul Soekarno”.
Sekitar 16 tahun sebelumnya, Kompas pada edisi 15 November 2007 menuliskan, ”Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Thoriq Hadad melihat, dengan sedikit latihan, wartawan sekarang secara umum sudah siap masuk ke era konvergensi”.
Seiring berkembangnya zaman, tiap-tiap perusahaan surat kabar dan majalah cetak saat ini membuat versi dalam jaringan untuk menayangkan produk (jurnalistik)-nya.
Produk perusahaan-perusahaan tersebut pun tidak lagi terbatas pada bentuk cetakan fisik, tetapi juga dalam bentuk artikel e-paper atau ”kertas digital”, video berita, infografik, dan foto, di bawah identitas atau nama yang hampir sama dengan nama surat kabar yang sudah lebih dulu ada.
Misalnya, selain menerbitkan harian Kompas versi cetak, PT Kompas Media Nusantara juga menerbitkan harian Kompas versi digital dengan nama Kompas.id.
Pertanyaan pun muncul, apakah nama surat kabar dalam jaringan akan ditulis dengan huruf miring atau tegak? Sebelum menjawab pertanyaan itu, marilah kita lihat beberapa penulisan nama surat kabar yang dinukilkan dari beberapa situs portal berita dalam jaringan di bawah ini.
1. ”Segera setelah ada keputusan final di Italia, UEFA juga akan mengambil keputusan. Lagi pula, masih ada dugaan kasus lain mengenai manuver gaji (yang dilakukan Juve),” ujar anggota Dewan FIFA dari UEFA, Evelina Christillin, kepada Radio Anch’io Lo Sport dilansir Football-Italia, Senin.
2. Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya ialah memuat rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-453.
3. Ada kabar terbaru dari insiden kapal ikan China terbalik di Samudra Hindia tengah. Media Pemerintah China, CCTV, pada Senin (22/5/2023), melaporkan, tujuh mayat telah ditemukan dari kapal penangkap ikan China yang terbalik.
4. Dilansir dari South China Morning Post, sepertiga responden menentangnya dan sisanya mengaku tidak yakin.
5. … bunyi aturan itu berdasarkan Liberty Times Taiwan, seperti dilihat, Senin (22/5/2023).
6. Dikutip dari New York Times, lebih dari 90 persen sampel obat bius yang diuji di laboratorium Philadelphia, …, positif mengandung xylazine.
7. Harian Jepang, Yomiuri Shimbun, memberitakan Jong Un dan Jong Chul masuk ke Jepang pada 12 Mei 1991 menggunakan paspor Brasil.
Dua bentuk cara penulisan, yakni miring dan tegak, terjadi karena memang belum ada kesepakatan nasional soal penulisan nama surat kabar yang sudah bermetamorfosis dari sebelumnya berbentuk kertas koran menjadi bentuk online atau dalam jaringan.
Sementara dalam salah satu pedomannya, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesiasecara eksplisit menerangkan bahwa huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Kesepakatan baru soal penulisan nama kanal berita dalam jaringan atau online belum ada.
Dengan pertimbangan utama kesejarahan dan konsistensi dalam bentuk penulisan, ada baiknya nama portal berita dalam jaringan juga ditulis dengan huruf miring. Dengan demikian, pembaca akan dengan cepat mengidentifikasi acuan atau sumber referensi berupa nama surat kabar dalam versi daring.
Dengan pertimbangan utama kesejarahan dan konsistensi dalam bentuk penulisan, ada baiknya nama portal berita dalam jaringan juga ditulis dengan huruf miring.
Penulisan huruf miring juga dimaksudkan untuk membedakan antara situs berita dan situs web lain yang jumlahnya bisa jutaan atau mungkin miliaran.
Jika telah ada kesepakatan, penulisan nama surat kabar dalam jaringan pun bisa dilakukan secara konsisten. Misalnya, Kompas.id, Kompas.com, Koran.tempo.co, New York Times (nytimes.com), South China Morning Post (scmp.com), atau Football-Italia (football-italia.net).
Dengan adanya kesepakatan, masyarakat pengguna bahasa akan mudah dalam ”mengamalkan” kesepakatan tersebut. Untuk itu, ada baiknya pihak yang mempunyai wewenang melakukan pengkajian bahasa Indonesia segera membuat kesepakatan terkait hal itu.