Liga Arab Saudi Bertekad Meniru Keberhasilan Liga Inggris
Liga Inggris menjadi "pasar" favorit bagi Liga Arab Saudi di bursa transfer musim panas ini. Di masa depan, klub Saudi ditargetkan bisa mengikuti klub Inggris yang memiliki daya tarik untuk investor asing.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
RIYADH, RABU - Keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan level kompetisi profesional dijalankan dengan sungguh-sungguh, terutama melalui perekrutan sejumlah bintang dari Liga Inggris. Tidak hanya pemain, Liga Saudi juga berkiblat penuh kepada Inggris dalam pengelolaan kompetisi demi mengejar status sebagai salah satu dari 10 liga terbaik di dunia.
Roberto Firmino memilih bergabung dengan Al-Ahli, tim promosi Liga Saudi setelah tidak memperpanjang kontrak dengan Liverpool. Ia mengikuti jejak kiper asal Senegal, Edouard Mendy, yang telah lebih dulu hijrah dari Inggris ke Saudi untuk membela Al-Ahli.
“Saya selalu membela tim besar. Sekarang saya bermain untuk Al-Ahli,” kata Firmino dalam video pengenalan dirinya sebagai pemain Al-Ahli, Rabu (5/7/2023).
Meskipun berstatus sebagai tim promosi, Al-Ahli merupakan salah satu klub dari lima klub paling berpengaruh di Saudi bersama Al-Hilal, Al-Ittihad, Al-Nassr, dan Al-Shahab. Al-Ahli telah mengoleksi empat trofi Liga Saudi selama 86 tahun berdiri.
Dengan kepindahan dua pemain itu ke Al-Ahli yang bermarkas di kota Jeddah, maka klub-klub Saudi telah mendatangkan enam pemain asal Liga Inggris yang diakui kompetisi terbaik di dunia. Eksodus itu dimulai oleh Cristiano Ronaldo yang membela Al-Nassr, Januari lalu, setelah memutus kontrak dengan Manchester United.
Selain itu, Ruben Neves dan Kalidou Koulibaly menandatangani kontrak dengan Al-Hilal, pemilik empat gelar juara Liga Champions Asia. Kemudian, N’Golo Kante mengikuti jejak kompatriotnya di tim nasional Perancis, Karim Benzema, yang melanjutkan karier bersama Al-Ittihad, juara bertahan Liga Saudi.
Keempat tim yang telah sukses belanja pemain di Liga Inggris itu dimiliki oleh Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF) yang dikuasai oleh Pangeran Saudi Mohammed bin Salman. PIF memegang 75 persen di empat klub legendaris yang berasal dari dua kota terbesar di Saudi itu, yakni Riyadh (Al-Hilal dan Al-Nassr) dan Jeddah (Al-Hilal dan Al-Ittihad).
Tak hanya pemain, klub Saudi juga mendatangkan pelatih dari Inggris. Legenda timnas Inggris, Steven Gerrard, telah bersedia melanjutkan karier kepelatihannya bersama Al-Ettifaq yang mengakhiri musim 2022-2023 di peringkat ketujuh dan 16 kontestan. Mulai musim 2023-2024, divisi tertinggi Liga Saudi diikuti 18 klub.
Saya selalu membela tim besar. Sekarang saya bermain untuk Al-Ahli.
“Tanpa diragukan, kehadiran Gerrard akan menjadi tambahan dan peningkatan besar bagi liga kami,” kata Presiden Al-Ettifaq Khalid al-Dabal dilansir laman klub.
Menangani Al-Ettifaq menjadi kesempatan Gerrard untuk membenahi citranya sebagai pelatih yang ternodai karena dipecat oleh Aston Villa, Oktober 2022. Padahal, Gerrard datang ke Villa dengan predikat juara Liga Skotlandia bersama Glasgow Rangers.
Peluang Gerrard itu amat terbuka. Ia bisa meniru rekam jejak Nuno Espirito Santo. Juru taktik asal Portugal itu dipecat Tottenham Hotspur pada 2021, kemudian membawa Al-Ittihad mengakhiri puasa gelar liga selama 14 tahun.
Sejatinya, Gerrard bukan satu-satunya pelatih di Inggris yang diincar klub Saudi. Manajer Fulham Marco Silva telah menolak tawaran untuk menangani Al-Hilal.
Perburuan klub Saudi di Inggris belum berakhir. Al-Nassr masih membuka pintu untuk merekrut Hakim Ziyech dari Chelsea. Awal pekan ini, transfer itu telah batal karena Ziyech tidak lulus tes medis.
Selain Ziyech, Al-Nassr juga tengah bernegosiasi dengan penyerang sayap Crystal Palace, Wilfried Zaha. Adapun Al-Hilal siap membujuk gelandang kreatif Manchester City, Bernardo Silva, untuk bergabung dengan rekannya di timnas Portugal, Neves.
Pembenahan manajemen
Mendatangkan pemain dan pelatih dari Liga Inggris merupakan langkah awal bagi ambisi Liga Saudi untuk menjadi kompetisi 10 besar di dunia. Mimpi itu tercantum dalam laman resmi Liga Saudi.
Tidak hanya kualitas persaingan, Liga Saudi ingin meningkatkan teknik permainan tim, sisi komersial liga, finansial klub, dan meraih daya tarik media lebih besar. Twenty First Group, agensi intelijen olahraga (sports intelligence), pada Juni 2023, menempatkan Liga Saudi di peringkat ke-54 dalam ranking liga sepak bola di dunia. Posisi itu telah naik empat peringkat dibandingkan, akhir 2022 lalu.
Tiga petinggi Liga Saudi, yakni CEO Saad al-Lazeez serta dua direktur Abdulaziz al-Afaleq dan Carlo Nohra berkantor di London, Inggris, selama musim panas ini. Kebijakan itu dilakukan untuk mewujudkan transfer-transfer terbesar dalam sejarah kompetisi profesional Saudi yang telah dimulai sejak 1974.
Selain itu, ketiganya juga berguru dengan para pakar kompetisi hingga pemasaran olahraga di Inggris. Dalam proyek jangka pendek, Liga Saudi ingin meningkatkan nilai jenama 18 kontestan, terutama empat klub milik PIF. Pemain-pemain dengan nama besar dari Inggris merupakan salah satu cara untuk mempercepat peningkatan ketenaran klub-klub Saudi.
Sebagai contoh, Liga Saudi musim lalu disiarkan di 45 negara setelah Al-Nassr mendatangkan Ronaldo. Padahal, di putaran pertama edisi 2022-2023, kompetisi yang berada di peringkat pertama koefisien Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu hanya disiarkan di negara-negara Jazirah Arab.
Pengelolaan hak siar internasional Liga Saudi pun telah diserahkan kepada IMG yang selama ini menjadi mitra FIFA, UEFA, Komite Olimpiade Internasional, NBA, dan UFC. Upaya itu demi meningkatkan pemasukan dari hak siar untuk target pasar di Asia, Eropa, dan Afrika.
Setelah mutu dan pamor kompetisi naik level, Liga Saudi ingin meniru klub-klub Inggris yang menjual kepemilikan klub ke investor asing. Sebanyak 18 klub di kompetisi kasta tertinggi Saudi dimiliki oleh perusahaan yang berafiliasi dengan Kerajaan Saudi.
“Tujuan jangka panjang Liga Saudi adalah mengubah 18 klub dari kepemilikan negara menjadi kepemilikan swasta. Jadi, bisa dibayangkan seberapa besar uang yang akan dihasilkan dari penjualan kepemilikan Al-Nassr seandainya kami bisa konsisten mengembangkan nilai klub saat ini,” ujar salah satu sumber Liga Saudi kepada The Athletic. (AP/REUTERS)